Pengelolaan pesanan dan pengiriman yang manual dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pengiriman produk kepada pelanggan. Hal ini dapat mengurangi kepuasan pelanggan dan mempengaruhi reputasi perusahaan.

Proses manual untuk mengelola inventaris membuat sulit untuk melacak pergerakan barang, memantau kadar stok, dan mengidentifikasi produk yang kadaluwarsa atau rusak.

Sistem manual sering kali sulit untuk mengumpulkan dan menganalisis data operasional dengan cepat.

Proses manual membutuhkan lebih banyak sumber daya manusia, waktu, dan tenaga dibandingkan dengan proses otomatis.

Proses manual sering kali menghasilkan visibilitas yang rendah terhadap rantai pasokan dan aktivitas operasional. Ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk merespons perubahan pasar dengan cepat.

Keterlambatan dalam pengiriman, kesalahan pesanan, dan masalah inventaris dapat mengakibatkan penurunan kepuasan pelanggan dan kehilangan bisnis kepada pesaing.