Proses manual dalam pencatatan data pengiriman, penjadwalan, dan dokumentasi dapat mengakibatkan kesalahan manusia yang dapat menyebabkan ketidakakuratan informasi kargo dan jadwal pengiriman.

Pelaporan dan dokumentasi yang bergantung pada proses manual dapat menghasilkan keterlambatan dalam penyediaan informasi kritis kepada pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya.

Tanpa sistem otomatis yang terintegrasi, perusahaan mungkin kesulitan dalam melacak dan mengelola persediaan gudang dengan efisien, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan.

Manajemen sumber daya manusia dan kendaraan yang manual dapat menghasilkan penugasan yang tidak efisien dan mengakibatkan pemborosan sumber daya.

Industri logistik sering kali terkait dengan regulasi yang ketat, termasuk aturan keselamatan dan regulasi lingkungan. Proses manual dapat menyulitkan perusahaan untuk mematuhi regulasi ini dengan tepat.

Tanpa alat otomatisasi yang memungkinkan penjadwalan dan pengiriman yang fleksibel, perusahaan mungkin kesulitan dalam merespons perubahan dalam permintaan pelanggan atau situasi cuaca yang berubah-ubah.

Keterlambatan atau ketidakakuratan dalam pengiriman dan penanganan pesanan dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan, yang dapat merusak reputasi perusahaan.